Beberapa Tips dalam Pembuatan Gigi Tiruan Lepasan
Berikut ini kami berikan beberapa tips dan pedoman yang mudah-mudahan berguna ketika Anda melakukan pembuatan gigi tiruan lepasan. Apabila Anda juga memiliki tips ataupun trik dalam pembuatan protesa lepasan, Anda dapat membagikannya kepada kami melalui kotak komentar yang ada di bawah artikel ini.
sumber: www.gigisehatbadansehat.blogspot.com
Tips memperbaiki gigi tiruan yang sayapnya terlalu panjang
Gunakan pasta putih dari ZnOE dan oleskan pada bagian sayap gigi tiruan. Pasang gigi tiruan dalam mulut, dan gerakan bibir dan pipi pasien seperti ketika kita melakukan muscle trimming. ZnOE pada bagian sayap yang terlalu panjang akan terhapus.
Lakukan sedikit penggerindaan pada bagian sayap tersebut, namun jangan terlalu banyak. Bagian sayap yang terlalu banyak dikurangi akan menyebabkan hilangnya atau bocornya seal yang merupakan salah satu elemen dari retensi gigi tiruan lepasan.
PS: terkadang apabila tidak ada pasta putih ZnOE, beberapa teman menganjurkan untuk menggunakan pasta gigi.
Tips uji coba landasan dan tanggul gigitan
Periksa adaptasi landasan. Untuk full denture, Anda dapat menggunakan spatel semen yang diselipkan di antara tanggul gigitan. Beri ungkitan kecil pada tiap bagian, apabila tanggul gigitan masih dapat bergerak berarti landasan gigi tiruan belum beradaptasi dengan baik.
Periksa dukungan terhadap bibir dan pipi. Untuk gigi tiruan sebagian lepasan, sesuaikan dengan lengkung gigi yang masih ada.
Tips menentukan dimensi vertikal
Pertama-tama dengan menentukan physiological rest position (PRP). Biasanya untuk memperoleh PRP pasien diinstruksikan untuk merilekskan otot rahang dan mengucapkan "mmm".
Namun, terkadang pasien merasa kesulitan untuk merilekskan otot rahangnya sehingga PRP yang didapat lebih pendek dari yang seharusnya.
Salah satu cara untuk mengatasinya, instruksikan pasien untuk mengucapkan "aaaaeeemmm" secara perlahan-lahan. Pasien akan sedikit membuka mulutnya ketika mengucapkan huruf "aaa", lalu pada saat kedua bibir pasien mulai berkontak ketika mengucapkan "eeemmm", instuksikan pasien untuk menahan posisi tersebut lalu ukur PRP dari subnasion ke gnation (buat titik pedomannya terlebih dahulu).
Setelah PRP didapat, kurangi 2-3mm untuk mendapatkan dimensi vertikal. Biasanya dipakai ukuran 3 mm untuk free way space.
Syarat menentukan DV dengan oklusal stop
Apabila pasien masih memiliki oklusal stop, dimensi vertikal dapat langsung ditentukan dengan mengoklusikan gigi secara sentrik.
Pasien dikatakan masih memiliki oklusal stop apabila masih ada minimal 3 titik kontak oklusi: satu di anterior, dua di posterior pada masing-masing sisi dari rahang.
Menentukan oklusi sentrik tanpa alat
Oklusi sentrik dapat ditentukan dengan alat Gothic Arch Tracer. Tanpa alat tersebut, Anda juga dapat memperoleh oklusi sentrik dari pasien dengan cara:
1. Oklusikan gigi sambil menelan ludah.
2. Dorong dagu pasien ke belakang saat pasien mengoklusikan giginya. Kepala pasien dalam keadaan bersandar pada head rest kursi.
3. Instruksikan pasien untuk menyentuh bagian palatum paling posterior dengan menggunakan lidahnya, lalu oklusikan gigi.
4. Instruksikan pasien untuk mendongakkan kepalanya sejauh mungkin, lalu secara perlahan oklusikan gigi.
Lakukanlah paling tidak 2 dari metode-metode di atas untuk menemukan posisi oklusi sentrik yang paling posterior. Biasanya metode mendongakkan kepala selalu berhasil mendapatkan posisi sentrik yang optimal.
Fiksasi tanggul gigitan
Dalam pembuatan gigi tiruan penuh, apabila sudah didapatkan relasi sentrik setelah melakukan uji coba landasan dan tanggul gigitan, maka tanggul gigitan kedua rahang perlu difiksasi untuk mempertahankan posisi sentrik ini.
Caranya dapat dengan menggunakan potongan hecter yang sudah dipanaskan, lalu ditusukan pada tanggul gigitan. Perlu diingat, potongan hecter tidak boleh diletakkan pada garis orientasi median.
Tips insersi gigi tiruan lepasan
Periksa adaptasi: tekan-tekan tiap bagian gigi tiruan dari arah oklusal (bagian kanan, kiri, depan, belakang). Apabila terungkit ataupun tergoncang, maka adaptasi gigi tiruan tersebut masih kurang. Lakukan relining.
Periksa letak komponen retainer maupun oklusal rest: harus berada pada tempat atau posisi yang seharusnya.
Periksa retensi: Lepas gigi tiruan dengan menggunakan tekanan yang ringan, gerakan otot bibir dan pipi seperti ketika mengunyah.
Oklusi sentrik: periksa dengan menggunakan kertas artikulasi. Tidak boleh ada kontak prematur. Kontak prematur pada gigi tiruan lepasan dapat mengakibatkan resorpsi tulang alveolar.
Stabilisasi: Gunakan kertas artikulasi dan gerakan rahang bawah ke arah lateral kiri dan kanan. Teraan kertas artikulasi harus merata, apabila tidak merata berarti ada sangkutan atau interference yang akan mengganggu stabilisasi.
Periksa estetik dan kenyamanan pasien.
Tips mencetak AH line
AH line penting untuk mendapatkan letak perluasaan landasan rahang atas yang tepat pada bagian posterior.
Untuk mendapatkannya, instruksikan pasien untuk mengucapkan "aaa" pada saat dilakukan pencetakan dengan menggunakan sendok cetak pribadi.
Atau dengan cara lain yaitu, pasien diinstruksikan untuk menutup hidungnya dengan tangan lalu menghembuskan nafasnya ke arah hidung. Dengan begitu palatum lunak akan turun.
Pembuatan escape hole
Escape hole pada sendok cetak pribadi dibuat dengan tujuan untuk membantu mengalirkan bahan cetak agar bahan cetak tidak menekan jaringan.
Escape hole terutama dibuat pada daerah palatum. Apabila tidak dibuat escape hole pada bagian palatum, bahan cetak memerlukan jarak yang cukup jauh untuk mengalir keluar (dari palatum ke linggir alveolar, baru keluar melalui pinggiran sendok cetak). Dengan dibuat escape hole pada bagian palatum, maka bahan cetak akan langsung keluar melalui escape hole tanpa harus melalui jarak yang cukup jauh tadi.
Terkadang escape hole perlu dibuat pada daerah puncak linggir alveolar apabila terdapat jaringan flabby pada daerah tersebut.
Patokan menentukan estetik gigi tiruan lepasan
Sesuaikan panjang gigi yang terlihat dengan high lip line, dan lebar 6 gigi anterior dengan caninus line.
Sesuaikan dengan median line wajah untuk mendapatkan kesimetrisan.
Sesuaikan warna gigi dengan warna kulit, usia ataupun gigi yang masih ada.
Sesuaikan bentuk gigi dengan bentuk wajah, bukan dengan jenis kelamin.
Gunakan pasta putih dari ZnOE dan oleskan pada bagian sayap gigi tiruan. Pasang gigi tiruan dalam mulut, dan gerakan bibir dan pipi pasien seperti ketika kita melakukan muscle trimming. ZnOE pada bagian sayap yang terlalu panjang akan terhapus.
Lakukan sedikit penggerindaan pada bagian sayap tersebut, namun jangan terlalu banyak. Bagian sayap yang terlalu banyak dikurangi akan menyebabkan hilangnya atau bocornya seal yang merupakan salah satu elemen dari retensi gigi tiruan lepasan.
PS: terkadang apabila tidak ada pasta putih ZnOE, beberapa teman menganjurkan untuk menggunakan pasta gigi.
Tips uji coba landasan dan tanggul gigitan
Periksa adaptasi landasan. Untuk full denture, Anda dapat menggunakan spatel semen yang diselipkan di antara tanggul gigitan. Beri ungkitan kecil pada tiap bagian, apabila tanggul gigitan masih dapat bergerak berarti landasan gigi tiruan belum beradaptasi dengan baik.
Periksa dukungan terhadap bibir dan pipi. Untuk gigi tiruan sebagian lepasan, sesuaikan dengan lengkung gigi yang masih ada.
Tips menentukan dimensi vertikal
Pertama-tama dengan menentukan physiological rest position (PRP). Biasanya untuk memperoleh PRP pasien diinstruksikan untuk merilekskan otot rahang dan mengucapkan "mmm".
Namun, terkadang pasien merasa kesulitan untuk merilekskan otot rahangnya sehingga PRP yang didapat lebih pendek dari yang seharusnya.
Salah satu cara untuk mengatasinya, instruksikan pasien untuk mengucapkan "aaaaeeemmm" secara perlahan-lahan. Pasien akan sedikit membuka mulutnya ketika mengucapkan huruf "aaa", lalu pada saat kedua bibir pasien mulai berkontak ketika mengucapkan "eeemmm", instuksikan pasien untuk menahan posisi tersebut lalu ukur PRP dari subnasion ke gnation (buat titik pedomannya terlebih dahulu).
Setelah PRP didapat, kurangi 2-3mm untuk mendapatkan dimensi vertikal. Biasanya dipakai ukuran 3 mm untuk free way space.
Syarat menentukan DV dengan oklusal stop
Apabila pasien masih memiliki oklusal stop, dimensi vertikal dapat langsung ditentukan dengan mengoklusikan gigi secara sentrik.
Pasien dikatakan masih memiliki oklusal stop apabila masih ada minimal 3 titik kontak oklusi: satu di anterior, dua di posterior pada masing-masing sisi dari rahang.
Menentukan oklusi sentrik tanpa alat
Oklusi sentrik dapat ditentukan dengan alat Gothic Arch Tracer. Tanpa alat tersebut, Anda juga dapat memperoleh oklusi sentrik dari pasien dengan cara:
1. Oklusikan gigi sambil menelan ludah.
2. Dorong dagu pasien ke belakang saat pasien mengoklusikan giginya. Kepala pasien dalam keadaan bersandar pada head rest kursi.
3. Instruksikan pasien untuk menyentuh bagian palatum paling posterior dengan menggunakan lidahnya, lalu oklusikan gigi.
4. Instruksikan pasien untuk mendongakkan kepalanya sejauh mungkin, lalu secara perlahan oklusikan gigi.
Lakukanlah paling tidak 2 dari metode-metode di atas untuk menemukan posisi oklusi sentrik yang paling posterior. Biasanya metode mendongakkan kepala selalu berhasil mendapatkan posisi sentrik yang optimal.
Fiksasi tanggul gigitan
Dalam pembuatan gigi tiruan penuh, apabila sudah didapatkan relasi sentrik setelah melakukan uji coba landasan dan tanggul gigitan, maka tanggul gigitan kedua rahang perlu difiksasi untuk mempertahankan posisi sentrik ini.
Caranya dapat dengan menggunakan potongan hecter yang sudah dipanaskan, lalu ditusukan pada tanggul gigitan. Perlu diingat, potongan hecter tidak boleh diletakkan pada garis orientasi median.
Tips insersi gigi tiruan lepasan
Periksa adaptasi: tekan-tekan tiap bagian gigi tiruan dari arah oklusal (bagian kanan, kiri, depan, belakang). Apabila terungkit ataupun tergoncang, maka adaptasi gigi tiruan tersebut masih kurang. Lakukan relining.
Periksa letak komponen retainer maupun oklusal rest: harus berada pada tempat atau posisi yang seharusnya.
Periksa retensi: Lepas gigi tiruan dengan menggunakan tekanan yang ringan, gerakan otot bibir dan pipi seperti ketika mengunyah.
Oklusi sentrik: periksa dengan menggunakan kertas artikulasi. Tidak boleh ada kontak prematur. Kontak prematur pada gigi tiruan lepasan dapat mengakibatkan resorpsi tulang alveolar.
Stabilisasi: Gunakan kertas artikulasi dan gerakan rahang bawah ke arah lateral kiri dan kanan. Teraan kertas artikulasi harus merata, apabila tidak merata berarti ada sangkutan atau interference yang akan mengganggu stabilisasi.
Periksa estetik dan kenyamanan pasien.
Tips mencetak AH line
AH line penting untuk mendapatkan letak perluasaan landasan rahang atas yang tepat pada bagian posterior.
Untuk mendapatkannya, instruksikan pasien untuk mengucapkan "aaa" pada saat dilakukan pencetakan dengan menggunakan sendok cetak pribadi.
Atau dengan cara lain yaitu, pasien diinstruksikan untuk menutup hidungnya dengan tangan lalu menghembuskan nafasnya ke arah hidung. Dengan begitu palatum lunak akan turun.
Pembuatan escape hole
Escape hole pada sendok cetak pribadi dibuat dengan tujuan untuk membantu mengalirkan bahan cetak agar bahan cetak tidak menekan jaringan.
Escape hole terutama dibuat pada daerah palatum. Apabila tidak dibuat escape hole pada bagian palatum, bahan cetak memerlukan jarak yang cukup jauh untuk mengalir keluar (dari palatum ke linggir alveolar, baru keluar melalui pinggiran sendok cetak). Dengan dibuat escape hole pada bagian palatum, maka bahan cetak akan langsung keluar melalui escape hole tanpa harus melalui jarak yang cukup jauh tadi.
Terkadang escape hole perlu dibuat pada daerah puncak linggir alveolar apabila terdapat jaringan flabby pada daerah tersebut.
Patokan menentukan estetik gigi tiruan lepasan
Sesuaikan panjang gigi yang terlihat dengan high lip line, dan lebar 6 gigi anterior dengan caninus line.
Sesuaikan dengan median line wajah untuk mendapatkan kesimetrisan.
Sesuaikan warna gigi dengan warna kulit, usia ataupun gigi yang masih ada.
Sesuaikan bentuk gigi dengan bentuk wajah, bukan dengan jenis kelamin.
sumber: www.gigisehatbadansehat.blogspot.com
Komentar
Posting Komentar