P. Pramuka dan sekitarnya, 24-25 Desember 2011

-


Akhirnya, setelah sekian lama saya kembali lagi ke pulau ini, rasanya antara biasa aja karena saya udah liat laut yang lebih bagus di Indonesia timur sono, tapi kangen juga karena pantai cantik pertama yang saya kunjungi ya disini.

 Kali ini, saya kembali menjadi peserta tur (udah lama juga gak ngerasain dilayanin, hehehe), dalam rangka ulangtahun keponakan saya, Sanchia Gediazka Sehan, yang ke-7. Hebat juga ya, umur segitu udah trip ke pulau yang perjalanannya bukan macem first class flight gitu, udah gitu di kapal tetep ON, berdua sama adek cowoknya, Nadeem. Orang gede aja kadang mabok di kapal, lah dia mah enak bener jalan-jalan.

sebagian peserta tur kali ini (ki-ka: mas jojo, mbak eci, sanchia, uni gemy, gw, bang widi)

the birthday girl, Sanchia


her little brother, Nadeem

Cuaca akhir tahun secara umum sih kurang cocok buat mantai yaa, termasuk waktu saya kesini. Langit rada mendung, langit biru yang dulu saya liat waktu pertama kali kesini sama sekali gak keliatan. Ombak lebih galak dari biasanya, underwater juga lebih keruh. Enaknya sih airnya jadi anget, dan mataharinya gak bikin item, hehehe.

 Rute kali ini gak bisa jauh-jauh, cuma P. Pramuka, P. Semak Daun, P. Air sama restoran Nusa Karamba aja. Sebenernya yang saya kangenin adalah pulau Kotok, tapi apa daya, jaraknya terlalu jauh dengan keadaan ombak kayak sekarang ini :(

underwater di P. Semak Daun dan P. Air

Lama perjalanan cuma 2hari 1 malam aja, trip pulau ke pulau diabisin di hari pertama, besokannya paas hari ulangtahunnya Sanchia, sayangnya pagi diguyur ujan, jadi tiup lilin yang tadnya mau di pinggir pantai terpaksa di depan rumah orang.

ki-ka : tante Eng, bang Widi, uni Gemy, bawah: Nadeem, Sanchia

Jam 11 waktunya kita ninggalin pulau, tapi kudu jemput penumpang dari P. Tidung dulu, selama perjalanan ke Tidung, ombaknya lumayan gede, saya yang tadinya mau duduk di bagian atas kapal malah ketakutan sendiri, begitu nyampe Tidung pindah ke bawah deh.


begitu masuk ke P. Air, ombak rada tenang, puas-puasin deh narsis di kapal

Entah kenapa mampir di Tidung lamaaaaaa banget, akhirnya kita nyampe Muara Angke juga telat. Walopun capek dan muka kucel, tapi perut laper beneerr, cuek aja makan di Pluit Village, ketemu warga keturunan yang natalan di mall dengan dandanan yang gayaa banget, berasa minoritas.

late lunch di Red Bean Pluit Village

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Serba-serbi Blok Mandibular

-
Gambar
Blok mandibular adalah teknik penyuntikan yang sering dipakai di kedokteran gigi, dan katanya sih sering terjadi kegagalan, saya pun sudah membuktikan sudah 3 kali tidak langsung berhasil pada spuit pertama. Mungkin itulah alasan kenapa digunakan teknik penyuntikan ini waktu koass antar teman dulu Saya pun penasaran dan bertanya-tanya sendiri, kenapa sih sering sekali tingkat kegagalannya, melalui pencarian di dunia maya, akhirnya mendapat pencerahan dari berbagai pihak. dari definisinya sendiri didapatkan bahwa: nerve block, mandibular (inferior alveolar) = an injection used to anesthetize the anterior two-thirds portion of the tongue, the pulp tissue of the mandibular teeth, the floor of the oral cavity, the facial periodontium of the mandibular first premolar and anterior teeth, the lingual periodontium of all mandibular teeth, the skin on the chin, and the lower portion of the lip. ( http://medical-dictionary. thefreedictionary.com/mand ibular+nerve+block ) Teknik penyuntikan ini m
Baca selengkapnya

I'm a dentist and I'm travelling

-
Gambar
Sebagai seorang dokter gigi, saya lulus dari FKG Unpad tahun 2009, sejak itu karir dokter gigi saya bisa dibilang pindah-pindah. Yaahh..yang namanya dokter gigi baru lulus dan gak punya koneksi itu susaaaahh bener loh cari kerjanya, cari kerja yang layak tepatnya sih, hehehe.. Praktek pertama saya setelah pindah ke Jakarta adalah di klinik gigi di daerah Depok, yang sebenernya lumayan jauh dari rumah, tapi yaaa demi sesuap nasi saya jalanin juga. Selain disana saya juga praktek di daerah Karangtengah, Cinere, kalau yang ini sih deket banget dari rumah. Saya ngejalanin ini selama kurang lebih 7 bulan. Walaupun udah kerja keras tetep aja saya ngerasa penghasilan dari praktek ini masih kuraaaang banget, gak ada setengahnya gaji insinyur sebulan. Praktek serabutanpun akhirnya saya jalanin, tapi tetep aja masih kerasa kurang, malahan di beberapa klinik saya cuma dapet capek aja. Awal Mei 2010, saya memberanikan diri daftar PTT, saya pilih mengabdi di Kabupaten Rote Ndao, NTT, alasannya s
Baca selengkapnya

Saya dan APD gemesh-gemesh

-
Gambar
Tidak terasa sudah 6 bulan saya praktek dengan APD level 3 (kadang level 2 sih, tergantung mood 😂). Dari yang awalnya APD bermodel standard warna putih, gown operasi hijau dan apron plastik yang gak kece sama sekali, sampe sekarang udah banyak model coverall dan gown warna-warni dari berbagai seller. Bisa dibilang APD ini perlindungan utama kita sebagai tenaga kesehatan, dan sebagai budak konten, pastinya saya gamau model APD yang biasa aja 🙊. Dari sejak mulai pandemi ini saya menyisihkan sebagian penghasilan buat membeli APD warna-warni biar gak bosen. Dan lama kelamaan saya merasa lebih nyaman bekerja tanpa jas putih, walaupun lebih repot karena sampe rumah sakit mesti ganti stelan scrub, coverall dan gown. waktu awal-awal praktek dengan coverall, bentuknya masih standar kayak gini akhirnya memutuskan pesen coverall terinspirasi dari serial Netflix, Money Heist kalau ini lapisan pertama dibawahnya gown atau coverall, jadi udah gak pake baju biasa lagi kalau ini saat lagi gak mau pa
Baca selengkapnya